Unknown On Kamis, 21 November 2013


BAB I
PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang Masalah

Sampah adalah barang/ material sisa yang tidak diinginkan dari hasil akhir sebuah proses tertentu. Sampah ada karena ada aktifitas manusia, hamper setiap aktifitas manusia berpotensi menghasilkan buangan atau sampah, baik sampah organic yang biasa disebut sebagai sampah basah atau pun sampah an organic sebagai sampah kering.  Sampah tersebut terbentuk dari berbagai sumber, salah satu sumber sampah adalah dari konsumsi manusia sebagai sumber utama nya.
Masalah sampah baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah merupakan masalah serius yang harus di atasi karena jumlah nya semakin banyak dan sering menimbulkan masalah.  Masalah yang ditimbulkan antara lain : sulit nya mencari lahan untuk pembuangan serta pengelolaan sampah, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah masih kurang, akibat nya sampah menumpuk hampir di setiap sudut ruang. Masalah ini dapat menimbulkn macam-macam penyakit, bau yang tidak sedap, serta merusak pemandangan.
Namun demikian, sampah-sampah yang bertumpuk-tumpuk tersebut walupun dapat merugikan kita, tetapi ada juga sisi manfaat nya yaitu dapat diubah menjadi barang yang bermanfaat. Dalam hal pemanfaatannya  tidak terlepas dari penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,maka dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut :
1.        Bagaimana penanganan dan pembuangan sampah yang semakin hari semakin bertambah?
2.        Bagaimana menimbulkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat nya?
3.       Bagaimana pemanfaatan sampah sehingga mempunyai nilai ekonomis?     
      1.3  Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas,di rumuskan suatu masalah yang akan di bahas dalam karya ilmiah ini yaitu :
Bagaimana cara penanggulangan sampah di sekitar kita serta cara pengelolaan sampah tersebut  agar dapat bernilai ekonomis.

1.4   Tujuan Penulisan karya ilmiah
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah :
1.      Untuk memberikan bahan masukan bagi pihak yang terkait dalam penanganan sampah
2.      Untuk memberikan kesadaran pada masyarakat agar membuang sampah pada tempat nya
3.      Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sampah
4.      Untuk mengetahui cara mengolah sampah
1.5  Manfaat Penulisan:
Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah :
1.      Penulisan ini dapat membuka wawasan kita untuk mengetahui sampah dan penanganannya.
2.      Menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca untuk lebih mendalami pengelolaan   sampah
3.      Hasil karya tulis ini dapat memberikan apresiasi dan motivasi bagi siswa dalam hal penanganan  sampah










BAB II
PEMBAHASAN


1.  Pengertian dan Penanganan Sampah

Sebagai mana yang telah penulis uraikan dalam latar belakang masalah, bahwa sampah adalah barang/ material sisa yang tidak diinginkan dari hasil akhir sebuah proses tertentu. Menurut kamus istilah lingkungan,sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian barang rusak atau bercatat dalam pembuatan manufaktur atau materi berkelebihan atau di tolak atau buangan. Sedangkan menurut UU no. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, yang dimaksud dengan sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat.  
Sampah terbagi 2, yaitu sampah Organik dan sampah An organik :
1.      Sampah Organik
Sampah organik juga terbagi 2, yaitu:
·         Sampah organik basah. yaitu sampah yang mempunyai kadar kandungan air didalamnya. Contohnya seperti buah dan sayuran.
·         Sampah organik kering. Yaitu Sampah yang tidak mempunyai kandungan air yang besar. Contohnyas adalah sampah yang berasal dari dedaunan kering dan lain sebagainya.
2.      Sampah an Organik
 Sampah anorganik termasuk jenis sampah yang memerlukan waktu yang cukup lama dalam penguraiannya. Sampah anorganik kebanyakan berasal dari sumber daya alam, contohnya seperti plastik dan aluminium. Sampah anorganik yang telihat nyata dalam rumah tangga adalah berupa botol plastik, tas plastik, kaleng dan lain sebagainya. Dan banyak sekali dampak negatif bagi alam yang disebabkan oleh sampah anorganik ini, diantaranya menurunkan kualitas lingkungan dan juga menurunkan estetika lingkungan. Sampah yang berserakan dan bau akan menjadikan lingkungan tidak nyaman untuk ditempati.
Saat sekarang ini, sering sekali kita melihat tumpukan sampah yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan. Penumpukan sampah ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah volume sampah yang sangat besar sehingga malebihi kapasitas daya tampung tempat pembuangan sampah akhir (TPA), pengelolaan sampah dirasakan tidak memberikan dampak positif kepada lingkungan, dan kuranganya dukungan kebijakan dari pemerintah, terutama dalam memanfaatkan produk sampingan dari sampah yang menyebabkan tertumpuknya produk tersebut di tempat pembuangan akhir (TPA).
Permasalahan sampah merupakan hal yang sangat serius. Karena berdampak pada kehidupan, terutama di kota besar maupun di daerah-daerah terpencil. Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka kota-kota besar maupun di daerah-daerah akan dipenuhi dengan timbunan sampah  dengan segala dampak negatif yang ditimbulkannya, seperti pencemaran air, udara, tanah, dan sumber penyakit yang dapat merusak kehidupan kita. . Oleh sebab itu, perlu adanya lahan yang memadai sebagai tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.
Disamping itu, untuk menangani tumpukan sampah tersebut, maka perlu dilakukan pengelolaan sampah melalui penyimpanan sampah, pengumpulan sampah, pembuangan sampah, dan pengolahan sampah sederhana.

1.            Penyimpanan sampah (refuse storage)
Penyimpanan sampah adalah penampungan sampah yang sifatnya sementara sebelum sampah tersebut dibuang pada tempat semestinya.
Penyimpanan sampah dapat kita lakukan dengan berbagai cara, antara lain :
·         menggali lubang sebagai tempat penyimpanan sampah sementara, agar tidak bertumpuk dan digenangi air. Karena, jika sampah dibiarkan bertumpuk dan tergenang air dapat mendatangkan serangga serta kuman pembawa penyakit.
·         Membuat bak sampah yang ditempatkan di tempat umum maupun di lingkungan tempat tinggal.
Dalam penyimpanan sampah, harus dibedakan atas sampah organik dan sampah an organik. Sampah organik yang disimpan dalam lubang,  dapat dijadikan kompos yang bermanfaat sebagai pupuk bagi tanaman.Sedangkan sampah an organik dapat diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis.

2.            Pengumpulan Sampah (refuse Collection)
Pengumpulan sampah ialah kegiatan mengumpulkan sampah dari bak-bak sampah, rumah tangga, kantor, pasar, dan sebagainya. Sampah-sampah yang telah terkumpul tersebut, kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk diproses lebih lanjut.

3.            Pembuangan sampah
Pembuangan sampah adalah tempat pembuangan terakhir sampah setelah dikumpulkan dari tempat-tempat pengumpulan sampah. Sampah yang telah bertumpuk di Tempat Pembuangan Akhir sampah, harus diolah. Hal ini bertujuan agar sampah tersebut tidak menimbulkan efek pada manusia dan lingkungan. Contohnya ada Sebagian masyarakat untuk mengurangi sampah dengan cara membakar nya. Hal ini dapat mengakibatkan pencemaran udara, karena udara telah tercampur dengan zat, energy, dan atau komponen lain yang tidak diinginkan. Agar tidak menimbulkan pencemaran udara, maka harus dilakukan pengolahan sampah yang ramah lingkungan.
 Dalam pengolahan nya harus dibedakan atas sampah basah dan sampah kering agar mudah dalam mengolahnya. Namun, hal ini tidak terlepas dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan.

4.            Pengolahan sampah sederhana
Pengolahan sampah dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.       Pengolahan sampah organik
Pengolahan sampah organik salah satu nya dapat dilakukan dengan membuat kompos. Membuat kompos disebut Pengomposan yaitu cara pembuatan kompos dengan mengolah sampah organik (sampah yang berasal dari makhluk hidup)
Pengomposan terbagi 2, yaitu pengomposan alami dan buatan.

b.      Pengolahan Sampah An organik
Pengolahan sampah jenis an organik dapat kita lakukan dengan mengolah nya menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi. Seperti : membuat tas dari bungkus mie, membuat dompet dari bekas bungkus Cappuchino, dan lain sebagainya.

2. Menimbulkan Kesadaran masyarakat untuk Membuang Sampah pada     Tempat nya
Bila kita perhatikan dalam kehidupan sehari-hari di sekitar kita, banyak sampah berserakan dan bertumpuk dimana-mana, baik sampah basah maupun sampah kering.Ini merupakan salah satu bukti bahwa kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat nya masih kurang. .kalau pun, ada masyarakat yang sudah membuang sampah pada tempat nya Masih banyak yang membuang hasil buangan barang yang baru dipakainya  sembarangan tanpa mempedulikan jenis sampah basah maupun kering. Mereka seolah berpikir bahwa ada orang lain yang akan mengatur lagi sampah itu. Bagi mereka pekerjaan itu bukan tanggung jawab mereka. Mereka malah merasa tidak bersalah dan merasa bahwa apa yang telah dilakukannya itu tidak mengganggu siapa pun. Padahal kalau setiap orang lebih peduli dengan sampah, maka dunia ini akan bersih dan kehidupan kita pasti lebih nyaman. Ini merupakan salah satu masalah yang telah menjadi pekerjaan rumah yang serius di berbagai Negara.
Masalah ini biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : belum tersedia nya sarana dan prasarana dalam penanganan sampah. Seperti belum tersedia nya bak-bak sampah, mobil operasional pengangkut sampah, dan rasa kepedulian masyarakat terhadap sampah masih kurang. Contoh nya dengan bersikap acuh-tak acuh dalam penanganan sampah. Untuk penanganan nya, perlu dilakukan hal-hal berikut:
1)      Menyediakan sarana dan prasarana dalam penanganan sampah. Seperti menyediakan bak-bak sampah dan mobil operasinal pengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah.
2)      Memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang penanganan dan pemanfaatan sampah
3)      Menghimbau masyarakat agar menyediakan tempat sampah pada masing-masing rumah tangga
4)      Mengajak masyarakat untuk bergotong royong dalam hal penanganan sampah
5)      Memberikan sanksi kepada masyarakat yangmembuang sampah sembarangan
6)      Memberikan apresiasi kepada masyarakat yang selalu berpartisiasi dalam hal penanganan sampah

3. Pemanfaatan sampah sehingga mempunyai nilai ekonomis
Sampah-sampah yang tidak berguna, apabila diolah dengan baik akan bermanfaat.Dalam pemanfaatan dan pengolahannya dibutuhkan keterampilan dan ilmu pengetahuan serta teknologi. Ada beberapa prinsip yang dapat kita terapkan dalam pengolahan sampah.  Prinsip-prinsip tersebut kita kenal dengan istilah 3R yaitu Reduce (kurangi sampah!), reuse (gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai) dan recycle (daur ulang sampah).

a.       Reduce (kurangi sampah)
 Sebisa  mungkin kita lakukan  minimalisasi  barang  atau  material yang  kita  pergunakan.  Semakin  banyak  kita  menggunakan  material,  semakin  banyak  sampah  yang  dihasilkan. Contoh  kegiatan reduce sehari-hari :
·   Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
·   Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
·   Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
·   Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
·   Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
·   Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
·   Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.
·   Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja
·   Membeli susu, makanan kering, deterjen, dll dalam paket besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama.

b.       Reuse (gunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai)
Menggunakan kembali barang-barang yang masih bisa kita pakai merupakan salah satu cara yang efektif dalam rangka mengurangi jumlah sampah. Hendak nya dalam membeli barang, Pilihlah yang dapat kita gunakan kembali. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
sebisa  mungkin  pilihlah  barang - barang  yang  bisa dipakai  kembali.  Hindari  pemakaian  barang - barang  yang  disposable  (sekali  pakai,  buang).  Hal  ini  dapat  memperpanjang  waktu  pemakaian  barang  sebelum  ia  menjadi  sampah. Contoh kegiatan reuse sehari-hari :
·      Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
·      Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
·      Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
·      Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.

c.       Recycle (daur ulang sampah)
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Daur ulang memang tidak mudah karena kadang dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus. sebisa  mungkin,  barang - barang  yang  sudah  tidak berguna  lagi,  bisa  didaur  ulang.  Tidak  semua  barang  bisa  didaur  ulang,  namun  saat  ini  sudah  banyak  industri  non - formal  dan  industri  rumah  tangga  yang  memanfaatkan  sampah menjadi  barang  lain.  Teknologi  daur  ulang,  khususnya  bagi  sampah  plastik,  sampah  kaca,  dan  sampah  logam,  merupakan  suatu  jawaban  atas  upaya  memaksimalkan  material  setelah menjadi  sampah,  untuk  dikembalikan  lagi  dalam  siklus  daur  ulang  material  tersebut. Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
·      Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
·      Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
·      Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
·      Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.

3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita.
Dari ketiga prinsip tersebut di atas, ternyata sampah dapat menjadi nilai ekonomis, sehingga dapat mengurangi volume dan tumpukan sampah.  Contoh pemanfaatan sampah yang bernilai ekonomis diantara nya :
ü Membuat tas dari bekas bungkus mie
ü Membuat dompet dari bekas bungkus cappuchino
ü Memanfaatkan kaleng bekas untuk dibuat menjadi celengan
ü Membuat tempat pensil dari hasil kertas daur ulang
ü Membuat pot bunga mini dari bekas aqua gelas
ü Membuat miniatur sekolah dari kardus bekas
ü Membuat bunga pajangan dari sedotan bekas
ü Memanfaatkan kulit telur untuk membuat mozaik telur
ü Membuat kompos dari sampah organik seperti dedaunan
ü Memanfaatkan batok kelapa menjadi lampu hias


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis sebutkan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Dalam penanganan sampah diperlukan sarana dan prasarana pendukung, agar penanganannya dapat berjalan lancar dan efektif.
2.      Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya perlu dilakukan penyuluhan dan sosialisasi .
3.      Penyediaan bak-bak sampah dan mobil operasional pengangkut sampah sangat diperlukan dalam penanganan sampah.
4.      Sampah dapat mempunyai nilai ekonomis jika diolah dan dimanfaatkan dengan baik.

B.     Saran
Dari karya tulis ini, maka dapat penulis sampaikan beberapa saran, sebagai berikut :
1.      Pemerintah pusat dan daerah harus menyediakan lahan yang memadai untuk pembangunan Tempat Pembuangan dan pengolahan Sampah
2.      Agar pemerintah pusat dan daerah agar menyediakan sarana dan pra sarana pendukung dalam penanganan sampah
3.      Agar pemerintah pusat dan daerah sampai ke pemerintahan yang terendah serta institusi yang terkait memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat dalam penanganan sampah
4.      Agar pemerintah dan institusi terkait memberikan pelatihan keterampilan dalam mengelola sampah hingga bernilai ekonomis
5.      Agar memberikan sanksi kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan
6.      Agar masyarakat lebih kreatif dalam mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomis tinggi, sehinnga dapat menambah penghasilan nya sehingga sedkit demi sedikit volume sampah akan berkurang


























DAFTAR PUSTAKA

A.    Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 6 tahun 2008, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 6930)

B.     Buku
Adrian R. Nugraha, 2009, Menyelamatkan lingkungan Hidup dengan Pengelolaan Sampah, PT. Cahaya Pustaka Raga, Bekasi

Sukanda Husin,  2009, Penegakan hukum lingkungan Indonesia, Sinar Grafika,
Jakarta

C.     Rujukan Internet
http://www.google.com    Diakses pada tanggal 27 Maret 2013

http://jujubandung.com/2012/09/28/cara-mengolah-sampah-organik-dan-anorganik/  Diakses pada tanggal 28 Maret 2013

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

our saturday activity :D

our saturday activity :D

Translate